Gue selalu mengalami dilema yang mendalam setiap ngidupin tv *ahak*,
pengen nonton kartun dibilang kekanak-kanakan, nonton sinetron
konfliknya lebay luar biasa! ceritanya bikin gue pengen lempar sendal
jepit ke layar tv, gue curiga itu sutradaranya abege, karena cuma abege
yang bisa ditoleransi untuk berlebay ria *menurut gue*, nonton who wants
to be a millioner udah ngga ada lagi.
Tapi, sedilemanya *bahas apa ini!* gue milih channel, lebih dilema lagi gue ngadepin siaran berita. SUMPAH.
Gue
ngga tau harus gimana, ngga nonton ntar gue jadi ngga up date berita,
masak gue cuma tau gigi doang, tapi kalau ditonton, beuuuuh! keinginan
gue untuk up date status facebook ngalah-ngalahin cewek galau lagi patah
hati ditinggal kawin.
Menurut gue, berita sejak reformasi
dielu-elukan tidak cocok lagi dengan kata berimbang, apa gue selalu
nonton waktu berita-berita tragis ya? apa salah gue? salah temen-temen
gue? salah yang jual tv?
Harusnya berita-berita yang bikin
stres itu diselingi dengan berita-berita membahagiakan, dengan bangga
gue suguhi berita alternatif ala gue *senyum tersungging* :
1.
Pagi sampai petang ini, demonstrasi mahasiswa terjadi di pusat kota A
*demo apa puasa?*, spanduk berjejeran, toa dimana-mana, pedagang asongan
juga eksis dong jual minuman dan cemilan, mahasiswa tidak puas dengan
pemerintah, pemerintah tidak peduli dengan nasib mahasiswa, udah capek
kuliah,uang jajan habis beli makanan di kantin, bikin skripsi, giliran
tamat, eh dapat kerjaan susah, pokoknya mahasiswa pada BT.
NAMUN
di pusat kota B, para mahasiswa dari seluruh provinsi sedang sibuk
medaftar ulang untuk mengikuti perlombaan tingkat nasional, baju
almamaternya keren-keren loh, warna warni, mereka sangat berterimakasih
kepada pemerintah yang telah mefasilitasi kegiatan ini, katanya selain
bisa ikut lomba, mereka dapat uang saku, makanan gratis, luamayan
apalagi buat anak kosan, bisa jalan-jalan habis lombaan, dapat
teman-teman baru lagi, ihuuuuw
2. Hari ini telah terjadi
penggusuran besar-besaran di pinggiran kota A, besar bukan kepalang
ngalah-ngalahin panjangnya ular naga, terjadi adu mulut dan adu jotos
antara yang akan digusur dengan aparat. Ada yang teriak-teriak, ada yang
nangis, ada yang guling-guling di tanah, tapi tetep ada pedagang
asongan jual minuman dan cemilan, pokoknya luar biasa. Seharusnya
pemerintah ngasi ultimatum dulu, jangan langsung agresi aja, emangnya
ini zaman belanda, pokoknya masyarakat murka!
NAMUN, di
pinggiran kota B, terlihat para masyarakat yang baru pindah sibuk
bebenah rumah baru mereka, ada yang ngecat rumah, ada yang nanam
beringin, nyabutin rumput tetangga. Mereka orang-orang yang dipindahkan
dalam program transmigrasi, sekarang mereka hidup lebih baik, walaupun
jauh dari kampung, toh nanti kalau hidup baek ada rezeki bisa pulang
kampung, ya kan ya dong. Terlihat para aparat setempat ikut mebantu
mereka, dan mereka makan lontong sayur bersama setelah selesai bebenah
rumah, pemandang yang menggemaskan sekali.
3. Telah
terjadi tindakan kriminal di kampung A, ayah memukul anaknya, pemuda
setempat nyolong jemuran tetangga sebelah rumahnya *hari gini*, pembantu
disuruh nyetrika badannya setelah selesai nyetrika baju, suami nyiram
istrinya dengan air raksa *dicurigai suaminya baru pulang praktikum
kimia*, perseteruan antar RT, panah, periuk, centong, garpu, sendok
dimana-mana *RT mana ini?*, luar biasa kacau, kacau sekacau-kacaunya
pemirsa! zaman edan! sepertinya kiamat sudah dekat, tobatlah! TOBAT
SEBELUM TERLAMBAT!
NAMUN, di kampung B, terlihat seorang
ayah yang menggandeng anaknya pergi ke mesjid, pemuda setempat menolong
kakek yang kesusahan mendorong beca barangnya, pembantu yang diberi
liburan lebaran dan gaji plus plus sama majikannya, dan para ibu-ibu
antar RT arisan bulanan sambil koro-koro di kelurahan, sebuah kampung
yang aman damai sentausa serta mulia pemirsa, super! super sekali!
Nah
gini nih harusnya berita, kayak film Korea, bisa nangis bisa ketawa,
jangan kayak film India nangis mulu, atau kayak sinetron Indonesia bikin
stres mulu *santai bro, yang suka film India sama sinetron Indonesia,
santai santaiiii*
Dari dulu, sampai sekarang, hidup itu
gitu-gitu aja, ada hidup ada masalah, ada suka dukanya, ada gula ada
semut, lain lubuk lain ikannya, sekali mendayung dua tiga pulau
terlampaui *oke cukup!*. Yang beda itu orang-orangnya, ada yang mati ada
yang lahir. Nah semuanya itu tergantung kita, bisa liat dukanya doang,
bisa liat sukanya doang, atau bisa liat dua-duanya. Dan sebagai sesuatu
yang bisa mempengaruhi opini orang banyak seharusnya bisa membantu
melihat hidup dari dua sisi.
Mungkin gue orang dulu yang
hidup di masa sekarang *bukan! gue ngga pernah reinkarnasi*, tapi gue
kangen suasana Indonesia yang tidak seribet sekarang, atau tidak dibuat
seolah-olah sulit untuk menemukan berita bahagia di negara tercinta ini.
Salam bulan purnama *auuuuu*
No comments:
Post a Comment