Saturday 11 February 2012

Ketika kehidupan film India menjadi nyata

Kuch kuch ho ta hai haaaaaaa~ *intro ini intro, iya gue nyanyi maksudnya, ah parah banget lo ngga ngerti*

Sumpah ini bukan blog ejekan, olok-olokan, bagaimana mungkin gue ngejek suku kakek buyut gue, ngga percaya lo? kakek buyut gue dulu temen deket sama adek kakek buyutnya shahrukh khan ya *ngarang*.

Tapi serius, kata nyokap gue, kakeknya nyokap dari bokapnya itu orang India, ya artinya gue fenotip ketiga *yang ngga ngerti ketauan bolos pelajaran biologi waktu SMA*.

Ngomong-ngomong ya kan, kalau lo piara buaya, dan bermaksud ngambil kulitnya untuk diperdagangkan itu harus fenotip ketiga loh, kalau ngga buaya bisa punah, lo bisa bayangin kalau buaya punah? terus binatang apa yang harus diisi di kadang buaya kebun binatang! * TAR! kendalikan diri! kembali ke topik!*

Jadi, apa ya? Oh. Lo tau kan ciri-ciri film India, ya pertama filmnya sampai 3 keping VCD *jaman banget pakai VCD*, iya 3 jaman maksud gueee! terus pemainnya orang India *ya iyelah*, terus suka bikin film di luar negeri, terus yang paling penting dan kita semua tau adalah *iya kita! gue tau lo fans film India* tarian dan nyanyian yang menyelingi film.

Gue mikir, gimana ya kalau kehidupan film India itu menjadi nyata, bukan! bukan tiba-tiba lo berubah make sari, tapi, ah ribet, lo baca skenario gue aja deh

*Ini fiktif, kalau ada nama yang lo kenal, berarti itu nama temen deket gue yang gue jadikan korban haha*

Suatu siang, gue dan uul pulang kuliah sambil naek beca, di jalan yang kami lewati terdapat dua mahsiswa yang lagi dilanda asmara, mereka pergi berdua-dua, menikmati udara, berkasih-kasihan berbahagiaaalah mereka *ada yang tau nyanyi ini ngga? ini cuplikan lirik lagu sepasang rusa loh*

Dikehidupan normal kejadiannya adalah mereka jalan berdua. Gue, uul dan tukang beca tetep menuju kosan dengan beca, secara gue ngga kenal mereka berdua.

TAPI kalau di film India beda men, begini jadinya!

Cowok : Aku senang kita jalan berdua gini
Cewek : Hihhihi *Malu-malu nyari tiang listrik, dan berputar-putar sambil mengepakkan sari*

*Musik dimainkan*

Cowok : Haaaaaaaaaaa~
Cewek : Lari-lari dengan malu-malu di antara pohon sawit *maap cuma pohon sawit yang banyak di lingkungan universitas gue*
Cowok : Pura-pura ngejar cewek dengan gerakan slow mo!

Dan gue, uul, bahkan TUKANG BECA tiba-tiba harus minggirin beca, dan berubah menjadi penari latar, oh iya, jangan lupa, pakai sari.

Lo bisa bayangin repotnya hidup kita jika film India menjadi nyata? Bisa? Belum, oke gue kasi contoh tambahan, beserta bonus percakapan penari latar dadakan *di sini gue dan uul*

Di suatu siang yang gerah, gue uul dan temen-temen satu angkatan lagi sibuk mendengarkan dosen memberikan materi kuliah.

Tiba-tiba seorang teman nelpon, anggaplah dia nadia yang tadi lagi permisi ke toilet
Nadia : Eh tar, suruh temen-temen di kelas keluar, bang edo lagi jatuh cinta, kita butuh banyak penari tar, dia jatuh cintanya di lapangan sepak bola
Gue : Hah? Tapi ini lagi kuliah loh nad
Nadia : Ya gimana dong, ajak aja dosennya sekalian, cepetan ya! udah mau mulai ini! *tut tut tut*

Uul : Kenapa?
Gue : Bang edo jatuh cinta, di lapangan sepak bola pula
Uul : Hah? Sekarang? Tapi uul belum hafal gerakan tarinya
Gue : Udah, rame kok nanti, kayaknya ada sekitar 10 perwakilan dari masing-masing fakultas, ntar ikutin gerakan mereka aja
Uul : Aduh uul bawa sari ngga ya?
Gue : Pinjam sama ibuk kantin aja, kayaknya dia ada nyewain sari

Ribet kan? ribet! bayangin ada berapa banyak tarian yang harus lo hafal, oke I am done.

Sekian postingan ini, buat lo yang di India yang baca blog gue jangan sedih, lo harusnya bangga gue mengangkat kisah ini, ini tandanya kami peduli, kami bangga, karena masa kecil kami dulu diisi dengan film india bukan korea seperti sekarang *apa sih ini!

Salam roti canai ;)

Bicara soal jodoh

Gue sebenernya sedikit meragukan kualitas isi perbicangan kali ini, karena pertama gue ngga ngerti apa yang mau gue bicarakan, kedua gue ngga punya ilmunya, dan ketiga gue ngga ngerti apa yang mau gue bicarakan, oh tadi udah ya? berarti cuma dua alasan, dan alasan-alasan itu cukup membuat gue *harusnya* berhenti untuk mencoba membahas ini.

The End

*Kidding*

Berhubung ini lapak punya gue, dan berhubung gue orangnya pantang menyerah *mengepalkan tangan di udara*, gue tetep kekeuh akan membahasnya, gue harus membuktikan bahwa Indonesia menurut UU No 28 tahun 1945 yang belum di amandemen waktu itu, aka yang gue pelajari waktu SMP *kalau ngga salah, kalau salah maafkan saya Pak Ujang sang guru kewarganegaraan* menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat bagi warga negaranya, merdeka!

Here we go

Sejujurnya, gue emang ngga ngerti jodoh itu apa, apa sih? menurut gue sampai sekarang gue ngga tau definisi yang sebenernya itu yang bagaimana dan yang seperti apakah itu? ribet ya bahasa gue? ya namanya juga orang bingung. Ini ngga sesimpel mendefinisikan apakah itu pesawat? *kenapa jadi pesawat?

Tadinya gue ngga mikirin masalah ini, secara menurut gue, gue masih muda, 22 tahun masih muda ya, please! *ya walaupun kemaren ini gue sempat mikir apa sebenernya gue udah tua ya? kenapa temen-temen gue pada bernikahan? bahasa apa ini*, kemudian gue belum mikir buat nikah, dan juga gue ngga atau belum tertarik sama yang namanya hubungan wanita pria yang lebih dari sekedar teman deket, iya pacaran maksud gue.


TAPI

Akhir-akhir ini gue lagi dikelilingi orang-orang yang sedang membahas masalah jodoh, ada temen cewek gue yang cerita tentang indahnya sudah bertemu dengan jodohnya, ya dalam hal ini suaminya, ada yang galau sibuk nyari-nyari jodohnya dimana padahal dia udah pengen merid, ada yang sedang memaksakan jodohnya, walaupun dia ngga tau tu orang jodohnya apa bukan *emang ngga ada yang tau kale tar*

Ya pokoknya gitu deh, akhirnya gue jadi ikutan mikir, bukan! bukan mikir siapa jodoh gue, jodoh itu sebenernya yang mana sih? bener ngga sih kalau udah nikah itu yang namanya jodoh kita? trus jodoh itu apa bisa lebih dari satu? kalau orang yang nikah lebih dari sekali itu jodohnya yang mana ya? apa sebenernya pengertian jodoh itu ngga sesimpel ketika pria dan wanita dipersatukan dalam pernikahan ya?

Ya sudahlah ya, yang penting rajin ibadah dan belajar ajalah dulu ya, apapunlah itu, ntah apalah itu jodoh, saya berharap saya selalu dipertemukan dengan orang-orang yang membuat hidup saya lebih bahagia, wise banget dah *sparkling*.

Nyambung ngga nyambung yang penting merdeka! *eh

Bonus : Doa pemaksaan jodoh dari suatu sumber yang ngga jelas
"Ya Tuhan jika dia bukan jodohku, tolonglah jadikan dia jodohku ya Tuhan"

Please jangan sampai lo doa pakai kalimat diatas, ngga cool banget men, gue tau lo lagi ngebet *sok tau*, ya kalau terpaksa paling ngga jangan sampai ketauan orang lain aja deh :p

Salam BTnya PMS ;)

Wednesday 1 February 2012

I wanna be a sellerman yeaaah - failed

Dari sekian banyak cita-cita gue, salah satunya adalah *baru-baru aja* menjadi pedagang eaaaaak.

Sesungguhnya bukan orientasi uang, tapi karena gue ngerasa itu keren, apa lagi kalau masih jadi mahasiswa, huuuwww gauuuul *cuma ini standar gaul menurut gue*

Sebenernya ini tercetus karena akhir-akhir ini gue sering nangkring di youtube. Buat lo youtuber atau lo yang suka searching video di youtube lo pasti tau kan ryan higa, atau kevjumba, atau justin chon? apppaaah! ngga? oke mungkin cuma gue dan temen gue uul yang tau *move on*

Intinya adalah mereka, selain posting video dengan genre komedi di youtube, mereka juga menyelipkan iklan terselubung tentang barang yang mereka perdagangkan, sumpah mereka ngga jual drug, bahkan gue yakin mereka ngga ngerti tentang drug, mereka bukan mahasiswa farmasi.

Misalnya nih kayak ryan higa jualan baju, celana, gelang "teehee" *masih ngga ngerti? ntar gue kasi link video mereka*, atau justin chon di intro videonya menampilkan papan tokonya "attic". Woooow mereka tidak hanya bersenang-senang tetapi juga anak muda yang produktif.

Harusnya sih gue terinspirasi dari kapan taun. Secara orang-orang sekeliling gue juga banyak yang jualan sambilan, misalnya nih temen kosan gue yang orang Padang jualan mukena yang di-drop nyokapnya, jualan jilbab, ada lagi temen gue yang dari Jakarta jualan baju kaos sama boxer di kosan, temen gue yang di Pontianak lebih canggih, jualan kue, nasi, DIMSUM *iya gue capslock*.

Kalau emang niat emang semuanya bisa diperdagangkan sih, bahkan kakak temen gue waktu dia co ass di Medan, dia jualan kancut, kancut men! dibeli di Padang dan dijual di Medan, kayak ngga ada yang jualan kancut aja di Medan. Dan ada yang beli! *Tolong ini digaris bawahi, siapa yang bisa nolongin gue?* Gue ngga tau pertimbangan mereka apa, apa di kancutnya ada gambar jam gadang ya? kalau iya buat apa coba? kenapa gue jadi ngebahas ini ya.

Kemudian gue mulai berfikir, gue juga harus jualan, gue harus menunjukkan eksistensi gue, gue mulai ngeliat sekeliling kamar nyari inspirasi, dan mata gue mentok di empat hamster gue yang lagi guling-guling di dalam kandang, dan berharap mereka cepat melipat gandakan diri *gue piara hamster apa amoeba ya?*

What was I talking about? Hahaha. Sekian postingan kacau hari ini, gue ngga bisa berfikir jernih, termasuk mikir apakah ini tulisan pada nyambung? apakah penting? apakah layak untuk diperbincangkan?

Who cares! ;)

Buat lo yang lagi diselubungi dilema, galau, kesedihan, kunjungi link dibawah ini, kalau lo beruntung lo akan bahagia, kalau lo masih merana, silakan ke psikolog terdekat, mungkin masalah lo udah parah gila. Enjoy!