Sunday 11 March 2012

Pertualangan di balik papan petunjuk bergambar sapi

Di suatu siang yang bolong gue memutuskan untuk berkeliling dengan sepeda kesayangan gue *kurang kerjaan*

Setelah mengayuh sepeda ratusan kilometer langkah gue terhenti, eh salah sepeda gue terhenti, gue tersentak, heran, terperangah, terlonjak dan bertanya-tanya melihat suatu papan petunjuk yang sangat asing di mata gue.

Papan petunjuk berwarna kuning bergambar sapi yang sehat *jreng*

| What's that? | Huh? | HUH! | I have no idea! | Let's find out! |
Sebagai anak muda Indonesia yang smart *hoek*, tentunya gue memiliki rasa ingin tau yang tinggi, ya kan ya dong, ngga mungkin banget dong gue membiarkan kepenasaranan gue berlalu begitu saja.

Akhirnya gue putuskan untuk mencari tau misteri dibalik papan petunjuk itu.

Gue  terus menyusuri jalan tersebut, di sepanjang jalan gue melihat sawah yang begitu indah, warna warni warnanya, ada yang hijau ada yang kuning namun tidak ada yang merah, yang merah itu api, bahkan api ada yang berwarna biru, tapi bukan itu intinya!

Gue memutuskan untuk berhenti sejenak melepas lelah dan menikmati pemandangan sawah nan indah permai.

| Sawah hijau nan indah | Menyatu dengan alam |
| Merebahkan padi dengan tenaga dalam | Merebahkan padi dengan teriakan maut |
Karena saking indahnya gue ternyata bermain cukup lama, gue tersadar 3 bulan kemudian, ketika sawah yang tadinya hijau sudah berubah menjadi kuning, dan siap untuk dipanen, tanpa menunggu lagi gue putuskan untuk kembali ke tujuan awal gue mencari tau arti papan petunjuk bergambar sapi, sapi yang sehat.

Jalan yang gue tempuh sangatlah sepi, sepi banget banget deh pokoknya, gue berharap menemukan teman yang juga memiliki nasib, visi, dan misi yang sama, karena apalah arti hidup ini tanpa seorang dua orang atau banyak teman.

Gue melakukan berbagai kegiatan di jalanan yang sepi ini, seperti bertapa, melamun, dan berguling-guling.

Jangan coba-coba di jalanan kota. Pokonya jangan!

144000 detik berlalu begitu lama, gue melihat dua sosok makhluk dari kejauhan yang satu berkulit gelap, yang satu lagi tidak begitu gelap namun juga tidak begitu terang, kami berkenalan dan memutuskan untuk bertualang bersama-sama.

Setelah jauh berjalan, mereka berjalan dan gue bersepeda, akhirnya kami menemukan sebuah istana, di depan istiana tersebut duduklah seekor anjing penjaga yang sangat lucu tapi galak. 

Setelah kehabisan nafas teriak, akhirnya sang raja dan permaisuri keluar, mereka menawarkan apa saja yang kami mau, dan permintaan pertama dan utama sekali kami meminta segelas air putih!
Lalalala~ | Waaah anjignya lucu sekali nang ning ning nang ning nung nung | GUUUK GUUUUK | AAAAAKK!!!!
Kemudian kami diajak berkeliling istana, ternyata istana ini merangkap sebagai tempat perlindungan hewan (???)  banyak sekali binatang-binatang yang minta perlindungan dipelihara di sini (???)

Gue diajak melihat gajah, iya yang warna pink bulet ada pita dipunggungnya itu gajah! 

Konon kabarnya waktu bayi selain minum ASI gajah itu sering diberi strawberry, dan punggungnya diberi pita untuk menandakan dia adalah gajah betina. Kalau jantan diberi topi.

Gajah pink bulet yang ada di sini hanyalah gajah berjenis kelmin betina, sementara gajah berjenis kelamin prianya merantau tak pulang-pulang tiga kali puasa tiga kali lebaran. Mungkin nyanyi bang Toyib terinspiraasi dari kisah malang gajah pink bulet betina ini *menyeka tetesan air mata di sudut mata*

| Gajah di balik pepohonan | Gajah tak lagi di balik pepohonan |
| Gajah dan kandangnya di bawah pohon duren |
| Gajah di gurun batu | Gajah main petak umpet |
Selanjutnya gue diajak melihat angsa, angsa bukan sembarang angsa, angsa ini adalah angsa varietas unggul tahan wereng, angsa ini adalah angsa yang dikontrak untuk bermain di film Black Swan. Ya ketika malam hari dia akan berubah menjadi wanita yang cantik jelita dan rajin mencuci baju, memasak nasi, dan menyapu seisi istana.

| Angsa !! | Oke bulunya terbang kemana-kemana |

Kemudian gue diajak melihat perternakan itik yang tidak begitu besar namun bersahaja (???), di sini gue dan dua temen gue diajarkan tarian itik.
Kandang itik dan sekitarnya
Tarian itik sangat sulit dipelajari, ditambah lagi itik sangat sulit diajak bekerja sama istilah kerennya tidak kooperatif, setelah 12 jam akhirnya gue menyerah, gue frustasi, dan berencana menyusul dua temen sevisi dan semisi gue yang telah terlebih dahulu menenggelamkan diri di tempat itik bermain air.

Visualisasi kefrustasian (???)
Dalam perenungan apakah gue mau masuk ke kolam yang bau itu atau tidak, gue tersentak dengan sosok yang biasanya cuma gue liat di film favorit gue, ya Panda, btw Kung fu panda II ngga seenak Kung fu panda I.
Panda zoom out | Panda zoom in
Dan gue menuju kolam ikan, ternyata selain memelihara ikan nila dan warna lainnya, ikan mas dan ikan dengan nama logam mulia lainnya, istana ini juga memelihara lumba-lumba. Lumba-lumba di kolam ini, selain cerdas dan suka bersorak-sorak selayaknya ikan lumba-lumba lainnya, juga dapat membuat apapun yang menyentuhnya berubah warna, lumba-lumba yang memberikan kemampuan mimikri seperti bunglon.
Lumba-lumba, bukan hiu bukan pula paus, apa lagi singa laut
Tila dan kodok latihnya
Kumbang ini tidak dipelihara, mana ada orang miara kumbang! jangan bego deh ah. Kumbang ini adalah musuh tanaman kerajaan yang harus diperangi, walaupun bentuknya cute dan selalu senyum namun kita tidak boleh tertipu, seperti istilah don't judge kumbang from its face.

Kumbang gigantisme, kelebihan hormon pertumbuhan
Namun beruntung kerajaan ini memiliki petugas yang sangat kenal dengan dunia hewan. 

Yak siapa lagi kalau bukan *jeng jeng* mau kemana kita? mengejar kumbang! mau kemana kita? mengejar kumbang! mau kemana kita? mengejar kumbang! Benar sekali. DORA!
Berkenalan dengan Dora sangatlah menyenangkan | Keseharian Dora selain shooting  film
Keasikan bermain, ternyata hari sudah petang, gue naik ke atas bukit yang dipenuhi ilalang, indah sekali bukan kepalang, kalau tidak ikut arah jalan bisa ilang, dan kemudian gue berfikir, kenapa gue jadi main sama binatang-binatang ini ya? kenapa gue dari tadi malah ngga fokus sama tujuan utama gue? apa yang salah? APA!

Sebelum gue frustasi lagi, akhirnya gue menyerah mencari tau arti papan petunjuk bergambar sapi yang sehat itu, dan memutuskan untuk menanyakan kepada Om google yang akhir pekan akan kembali dari kota.

Keren yak (ilalangnya) :D
BONUS :
Behind the scene 

Pengepakan barang | Gue dan Gita Menuju kolam | 
Tila dan kodok piaraannya 

Briefing sebelum pemotretan dipimpin oleh Puji

Ilalang yang dipaksa untuk ikut dalam pemotretan

Pemotretan ini dilakukan bukan karena ada maksud apa-apa. Sumpah! 

Terimakasih kepada mama papa yang tabah, seluruh kru yang sudah bertugas, kepada seluruh hewan dan boneka, dan kepada rumput yang ngga bergoyang-goyang ketika difoto

NB : tidak ada boneka yang kehilangan jati diri setelah pembuatan kisah ini
NB part II : dongeng ini tidak baik dikonsumsi anak-anak, akan menyebabkan keruntuhan suatu bangsa

Salam Indonesia negara agraris! Jayalah Indonesia ku *cium basah*

*Mas mba tolong dicontreng kotak reaksi dibawah ini, iya mas mba, makasih yo ;)

4 comments: